Dear Sahabats,

Sebuah kalimat bijak melintas dalam renungan bathinku belum lama ini,

Jika tidak ada kata setuju,
akankah dua orang berjalan bersama?

Ya,
Hanya jika setuju, maka kita akan berjalan bersama.

Jika tidak, maka bisa jadi yang satu berjalan, yang lain diam di tempat.
Parahnya lagi, yang satu berjalan, yang lain berjalan ke arah berlawanan.

Dashyat.

Sahabats simak baik, Seringkali kita ingin hidup kita diberkahi Tuhan berlimpah-limpah.
Seringkali kita ingin hidup kita mengalami janji-janji Tuhan.
Seringkali kita ingin hidup kita disertai Tuhan di setiap langkah kita.

Tapi,
Apakah kita sudah setuju dengan Tuhan?

Dahsyat.

Seringkali kita berada di posisi tidak setuju dengan Tuhan.
Seringkali kita berada di posisi tidak berjalan bersama Tuhan, melainkan diam di tempat.
Seringkali kita berada di posisi berjalan ke arah berlawanan dengan Tuhan.

Padahal,
Tidak setuju dengan Tuhanlah yang membawa hidup terus menerus banyak ditimpa masalah.
Tidak setuju dengan Tuhanlah yang membawa hidup terus menerus penuh kekhawatiran.
Tidak setuju dengan Tuhanlah yang membawa hidup terus menerus tidak bahagia.

 

Sahabats yang dicintai Tuhan,

Kita tidak bisa MEMAKSA Tuhan untuk setuju dengan kita.
Kita tidak bisa memaksa SANG PENCIPTA LANGIT & BUMI untuk setuju dengan kita.
Kita hanya bisa SETUJU dengan Tuhan.

Kita hanya bisa setuju dengan FirmanNya,
Kita hanya bisa setuju dengan LaranganNya,
Kita hanya bisa setuju dengan AturanNya,

Jika kita mau Tuhan berjalan bersama dengan kita.

Dashyat.

 

Pertanyaan selanjutnya Sahabats,

Maukah kita agar perusahaanmu disertai Tuhan?

Jika mau,
Tinggal bagaimana upaya kita agar perusahaan kita SETUJU dengan Tuhan.

Jika Firman Tuhan mau kita memandang bekerja sebagai Amanah, apakah kita mau setuju dengan itu?
Jika Larangan Tuhan mengharamkan korupsi, apakah kita mau setuju dengan itu?
Jika Aturan Tuhan mau kita berbisnis di jalan yang lurus, apakah kita mau setuju dengan itu?

 

Akhirnya Sahabats,

Seberapa ingin kita melihat perusahaan kita diberkahi Tuhan?
Seberapa ingin kita melihat perusahaan kita terus naik dan tidak pernah turun?
Seberapa ingin kita turut menikmati berkah dari perusahaan kita tersebut?

Semua tergantung, apakah kita semua mau SETUJU DENGAN TUHAN.

 
Bogor, 25 Agustus 2010
Robby Hadisubrata

One Comment

  1. From Sulkifly on 25 April 2011 :

    Ya SETUJU. KIta harus SETUJU dengan Allah.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *